Kamis, 26 Juli 2012

Sekolah Gratis Untuk Sang Juara

Bermodalkan sumbangan, Rumah Zakat mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak miskin dan yatim piatu. Memiliki 100-an siswa dan di antaranya berprestasi.
Siswa mengikuti pelajaran di SD Juara di Jalan Balikpapan

Sekilas bangunan bercat putih ini tampak seperti tempat tinggal. Tak ada ruang kelas, yang ada hanya beberapa kamar biasa. Bangunan berlantai dua yang terletak di Jl. Balikpapan I, No 39 A kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat itu baru diketahui merupakan sekolah dari sebuah papan nama yang bertuliskan ‘Sekolah Juara’ dan spanduk selamat datang di ‘Sekolah Dasar Juara’ yang terpasang di depan bangunan. Ketika Prioritas bertandang ke sekolah ini Selasa pekan lalu, suasana lengang. Hanya ada sejumlah orang yang tengah sibuk mengisi rapor siswa.
“Hari ini sekolah memang diliburkan,” ujar Kepala Sekolah SD Juara Endang, 32 tahun. Dia mengatakan, SD Juara sekarang memiliki 104 siswa. Sembilan di antaranya lulus tahun ini. Berbeda dengan sekolah lain, SD Juara tak menarik biaya sepeser pun dari siswa. Selain itu, SD ini juga memberikan perlengkapan sekolah mulai dari buku, seragam, tas hingga sepatu. “Kadang mereka tak bisa sekolah karena faktor itu. Biarpun sekolah negeri gratis,” ujar Endang. Agar tak ada alasan untuk tidak sekolah, SD Juara juga membekali siswanya uang transport. Siswa juga diberi makanan sehat secara berkala.
Tak sulit masuk SD Juara. Syaratnya, siswa dari keluarga miskin dan mau belajar. Syarat lainnya, siswa dan orang tuanya menetap. “Ada pengalaman, yang tinggal di bawah jembatan tergusur lalu pindah. Ada juga siswa yang tinggal di gerobak, anaknya bagus, rajin, semangat, eh tibatiba menghilang. Katanya dikejar petugas trantib (ketrentaman dan ketertiban),” ungkap lulusan Universitas Islam Negeri Jakarta ini. Guna mengetahui apakah siswa yang mendaftar benar-benar miskin, sekolah akan mengecek langsung.
Kendati siswanya dari kalangan miskin, namun sekolah ini tak kalah dengan SD lain. Deretan prestasi pernah diraih muridnya. “Pada 2011 juara satu tenis meja tingkat Jakarta Pusat. Juara dua cerdas cermat di kecamatan Gambir, juara dua baca puisi di Universitas Indonesia dan juara harapan 1 lomba menulis surat untuk presiden,” papar Endang. Menurut Endang, deretan prestasi itu diraih berkat model pendidikan yang dikembangkan sekolah, yakni model multiple intelegences. “Dalam mengajar guru harus menganggap tidak ada anak yang bodoh. Semua anak cerdas, tinggal bagaimana guru menggunakan strategi mengasah kecerdasan mereka,” ungkap Endang.
Walaupun kurikulumnya mengacu ke dinas pendidikan, tapi SD Juara bukan sekolah pemerintah. Sekolah ini didirikan sebagai bagian dari program Rumah Zakat. Pemimpin Rumah Zakat Nur Efendi, 30 tahun, mengatakan sebelumnya mereka memberikan beasiswa kepada ribuan siswa tak mampu. Tapi hasilnya kurang maksimal. Karena itu, Rumah Zakat akhirnya membuat sekolah yang dikelola sendiri.
SD Juara pertama kali dibuat pada 2008 di Bandung. Belakangan berkembang hingga total jumlahnya sekarang menjadi 11 SD dan 2 Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Tersebar di Jawa Barat, Jakarta dan Pekan Baru, sekolah ini menampung 6 ribu murid dan sudah meluluskan sekitar dua ribu orang. Nama juara sengaja dipilih untuk merangsang rasa optimis murid. Untuk operasional, tiap tahun Rumah Zakat mengeluarkan dana 1,5 hingga 2 miliar rupiah. “Semuanya ditopang dari zakat yang dikumpulkan dan sumbangan donator,” tutur Nur Efendi.
Ibu dua orang siswa, Bunga Ayu, 30 tahun, mengaku terbantu dengan keberadaan SD Juara. Dua anaknya menimba ilmu di sekolah ini tanpa biaya sepeserpun. “SD Juara tak asal mendidik siswanya. Gurunya banyak plus-plusnya,” ujar Bunga yang tinggal bersama anak-anaknya di rumah kontrakan berdinding triplek yang sudah tampak reyot dan sempit.
Seperti sang ibu, Nurul Fatiah, 10 tahun, mengaku senang belajar di SD Juara. Siswa kelas IV ini mengaku betah di sekolah karena guru yang mengajar baik dan menyenangkan. “Diajak outing class, misalnya ke ATM,” ujar Nurul. Hal yang sama disampaikan Zaki, adiknya. “Senang. Temannya pada baik, gurunya baik,” ujar siswa yang baru naik kelas III ini

(-) http://www.prioritasnews.com/2012/06/26/sekolah-gratis-untuk-sang-juara/

wisuda 2011-2012


Senin, 23 Juli 2012

wisuda angkatan I






WISUDA ANGKATAN I SD JUARA JAKARTA PUSAT 2011/2012

Nama wisuda siswa/i SD JUARA JAKARTA PUSAT (kiri-kanan) :
1.Yazman Yazid
2. Mar'atussyahidah
3. Dennisa Az Zahra Kirana
4. Luthfi Yanti
5. Laila Nur Ratna Komala
6. Reika Ananda
7. Wafa' Az Zahro
8. Aminah
9. Zia Ul Haq

Kegiatan berlangsung di Bandung pada tanggal 20 Juni 2012.
SD JUARA yang ikut terlibat : SD JUARA BANDUNG, SD JUARA CIMAHI, dan SD JUARA JAKARTA PUSAT. Di hadiri oleh pimpinan Rumah Zakat, Indonesia Juara, dan istri Gubernur Jawa Barat - Ibu Netty Heryawan -

Rabu, 18 Juli 2012

GURU-GURU


GURU-GURU SD JUARA JAKARTA PUSAT

ATAS (KIRI - KANAN)

RAHMAN SALEH -KURIKULUM-, RIYADH -TU-, ENDANG -KEPSEK-, ADE PRATAMA -ENGLISH-, M.SOLAHUDIN-BK-, YUDI HINDARSYAH- GURU KELAS-, dan SRI HARTO-KESISWAAN-

BAWAH (KIRI-KANAN)

NENCY A -GURU KELAS-, ANI P -GURU KELAS-, LAILA-GURU KELAS-, MULYANI J-GURU KELAS-, dan ELTRIA-GURU KELAS.