Jumat, 07 Desember 2012

Murid - muridku ; Inspirasiku

Jam pelajaran kelas 2 telah dimulai. Hari ini materi pembelajaran kelas dua tentang “Family member”. Untuk membuat pelajaran lebih menarik, ku telah mempersiapkan kertas warna dan gunting. Rencananya kita akan membentuk seekor kura-kura dari kertas warna tersebut lalu ditengahnya diberi nama “Family member” dan setelahnya bentuk kura-kura tersebut akan ditempel di sterofoam sesuai dengan urutan dalam keluarga. Langkah awal, ku jelaskan kepada para siswa/I tentang nama-nama Family member dalam bahasa Inggris. Dimulai dari grandfather sampai Cousin. Dengan cara pengajaran melalui tehnik bercerita, hanya dalam waktu 30 menit Alhamdulillah siswa/I pun telah hafal dan faham tentang nama-nama anggota keluarga, setelahnya ku berikan beberapa pertanyaan seputar materi hari ini untuk memastikan bahwa apakah mereka telah hafal dan faham atau belum. Dari 7 pertanyaan ku, ternyata siswa/I yang ku tunjuk, mampu menjawabnya dengan benar. Yakin akan kefahaman mereka lalu ku bagikan selembar kertas berwarna kepada setiap siswa/I di kelas tersebut. Langkah kedua pun dimulai. Ku gambarkan seekor kura-kura dengan sangat rapih dan bagus “menurut ku, he.he.he.” di papan tulis, lalu ku minta mereka menirunya pada kertas berwarna tersebut lalu digunting dengan mengikuti pola kura-kura yang telah mereka gambar sebelumnya. Dengan sibuknya setiap siswa menggambar dan dan menggunting kertas tersebut. Meskipun gambarnya satu bentuk, namun hasil gambaran siswa/i berbeda-beda, al hasil beragam bentuk kura-kura pun berhasil diciptakan. Sempat tertawa dalam hati melihat hasil tersebut, karena bentuknya ada yang kepalanya lebih besar, kakinya yang besar sebelah, ekornya yang putus dan harus disambung, malah seperti ekor kucing, malah ada yang lebih mirip seperti ayam, ha.ha.h, Cukup menghibur setelah mengencangkan urat leher yang melelahkan. Dari semua bentuk kura-kura memang terlihat aneh, ada satu yang membuat ku harus memutar-mutar bentuk tersebut untuk memeastikan apakah ini bentuk kura-kura atau pak tani yang sedang manggendong tas ransel, karena dikepalanya ada potongan seperti bentuk caping yang sobek dan terlebih satu kaki lurus kebelakang,” maaf, seperti anjing yang buang air seni”. Sejenak ku perhatikan dengan seksama, tidak terbayang juga oleh ku dan akhirnya ku bertanya pada anak yang mambuat karya tersebut, “ ini bentuk kura-kura apa, boy?”. Dengan wajah tertunduk malu-malu si anak menjelaskan, “ini kura-kurannya sedang berdiri,Mr.” Jawabnya sambil menunjukkan posisi yang benar dari bentuk kura-kura tersebut menurutnya. Seketika saja ku ingat kura-kura dalam film “ninja turtle”. Ku coba memeasuki alam khayalnya yang dituangkan si anak dalam sebuah karyanya. Ohh, baru ku tahu bahwa bentuk potongan dikepala yang tadinya menurut ku caping yang sobek, ternyata ikat kepala dan bentuk kaki yang lurus itu merupakan tumpuannya berdiri dangan satu kaki, dan kaki yang satunya lagi menekuk seperti sedang memperagakan jurus bela diri dangan jari-jari mengepal. Lepaslah ketawa ku mengetahui bentuk asli dari karya anak tersebut, ha.ha.ha. tidak habis fikir ku di buatnya, kenapa dia sampai membuat seperti itu, padahal tidak pernah ku menyinggung soal film tersebut.. ada-ada saja, gumam ku dengan menggelangkan kepala. Langkah terakhir, ku tempel semua karya anak-anak pada selembar stero foam dengan posisi melingkar dan di tengahnya karya yang terbilang unik tadi. Ternyata banyak para siswa/i yang memperhatikan bentuk kura-kura unik tersebut penuh rasa penasaran dan bertanya-tanya, “bentuk apaan itu?”. Setelah ku jelaskan, mereka tertawa dan ki tertawa bersama.. sebuah momen yang sangat indah saat bersama-sama kalian, dan situasi itu terbentuk melalui si kura-kura ajaib yang sangat menginspirasi. Subhanalloh, aku memang berada di tengah murid-murid ku, tetapi perasaan ku lebih merasa berada diantara “masternya para imaginasi, masternya dunia khayal yang cara berfikirnya melebihi dari waktu dan lingkungannya”. Mantabbb. Kejadian ini membuka fikiran ku, bahwa bentuk yang ada bukanlah patron yang harus diikuti seperti bentuk aslinya, tetapi kajilah dan kembangkan menjadi sebuah hasil yang dapat membentuk kesan dan pesan juga dapat merubah pola fikir masyarakat pada zamannya. Mungkin kalau sekarang yang kita kenal sebagai konsep ATM (Amati Tiru Modifikasi). Terima kasih guru ku, mesti kalian bertubuh kecil namun telah mengajari ku hal-hal besar.

Oleh : Ade Pratama



Rabu, 21 November 2012

Manisnya sebuah Proses


Seorang anak perempuan berkata pada ibunya bahwa yang dihadapinya semua tidak baik. Dia gagal di ujian matematika... kekasihnya pergi begitu saja... direbut oleh sahabatnya... Menghadapi kesedihan itu, seorang ibu yang baik tahu untuk mengembalikan semangat anak perempuannya... “Ibu membuat kue yang lezat,” katanya sambil memeluk anaknya dan mengajak ke dapur, berharap melihat kembali senyum bu... ... ah hatinya. Ketika ibunya mempersiapkan bahan-bahan pembuat kue, anaknya duduk di seberang dan memperhatikan dengan seksama. Ibunya bertanya, “Sayang, kamu mau mama buatkan kue?” Anaknya menjawab, “Tentu ma. Mama tahu aku suka sekali kue.” “Baiklah...” kata ibunya, “Ini, minumlah minyak wijen.” Dengan terkejut anaknya menjawab, “Apa?!? Gak mau!!!” “Bagaimana kalau kamu makan beberapa telur mentah?” Terhadap pertanyaan ini anaknya menjawab, “Mama bercanda yah...” “Bagaimana kalau mencoba segenggam tepung?” “Gak lah ma... aku bisa sakit perut.” Kemudian ibunya melanjutkan, “Bahan-bahan ini belum dimasak dan rasanya tidak enak, tapi kalau kamu sudah mencampur dan mengolahnya bersama-sama... ... Ini semua akan menjadi sebuah kue yang lezat !” Allah bekerja dengan cara yang sama. Saat kita bertanya mengapa DIA membiarkan kita melewati masa-masa sulit, kita tidak menyadari berkat-berkat apa yang tengah DIA siapkan untuk kita. Hanya DIA yang tahu dan DIA tidak pernah membiarkan kita jatuh. Kita tidak perlu berkutat pada bahan-bahan mentah yang ada, hanya percayalah padaNYA... Dan kita akan melihat sesuatu yang luar biasa terjadi ! Allah begitu mengasihi kita... DIA mengirimkan bunga-bunga cantik di setiap musim semi tiba... ... DIA membuat matahari terbit setiap pagi... ... Dan tiap saat kita ingin berdoa... DIA selalu ada untuk mendengar! DIA bisa tinggal di mana saja di alam semesta ini... Tetapi DIA memilih untuk tinggal di hatimu! 
oleh Nency Apiyanti,

Kamis, 01 November 2012

Keringat Menyegarkan


Hari Selasa, 30 Oktober 2012. SD JUARA JAKARTA PUSAT kelas 6 berkunjung ke pabrik POCARI SWEAT di daerah CIGOMBONG, LIDO, SUKABUMI. 
Kesuksesan keluarga Otsuka (Jepang) di tampilkan dari sebuah tayangan video. Dari awal yang hanya membuat cairan infus dengan pabrik yang kecil sampai kesuksesan sekarang dengan penjualan Pocari Sweat yang mendunia.  Seorang penelitinya melakukan kurang lebih 1000 x percobaan dan inovasi untuk membuat rasa Pocari yang sekarang dirasakan selama 3 tahun.
Hal yang menarik juga adalah proses pembuatan Pocari Sweat, dengan mendengar dan melihat secara langsung pengolahannya (walaupun dari jarak jauh --Steril). 
Melihat dan merasakan kesuksesan keluarga Otsuka melalui kunjungan ini, menjadikan kami sebagai muslim semakin bersemangat untuk membuat inovasi-inovasi baru.
Minum Pocari Sweat dulu ah.. ah ah ha hhh. 
oleh Yudi Hindarsyah,

Selasa, 09 Oktober 2012

Menumbuhkan Kreativitas Anak



Kreatifitas Anak – Terkadang para orang tua kesal atau jengkel melihat anaknya nakal atau agak susah diatur. Kertas yang disobek-sobek, tembok yang dicoret-coret, mainan yang berhamburan disana-sini dan lain-lain seringkali membuat orang tua kesal sehingga akhirnya anak dimarahi. Sebetulnya, di dunia pendidikan tidak ada istilah anak nakal, yang ada adalah anak kreatif. Kreatifitas tidak hanya bakat dalam bidang seni atau musik, akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap bidang. Kreatifitas bukan bergantung pada IQ. Anak yang kreatif memiliki taraf kecerdasan tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka tinggi dalam tes IQ, terutama yang mengukur kemampuan akademis. Kreatifitas Anak merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dan dilakukan sejak dini. Dr. E. Paul Torrance, professor ilmu pendidikan di Universitas Minnesota, mengatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam menemukan cara untuk meningkatkan kreatifitas anak, kemampuan ini perlu dirangsang dan diberi pengarahan sejak bayi. Menurutnya, kreatifitas anak mulai meningkat pada usia 3 tahun, mencapai puncaknya usia 4-4 1/2 tahun lalu menurun pada usia 5 tahun ketika anak masuk sekolah, hal ini mungkin karena tekanan guru dan teman yang menuntut dia agar menyesuaikan diri. Berikut beberapa cara menumbuhkan kretifitas anak yang dikutip dari buku “Cara Mengembangkan Kreatifitas Anak” oleh Reynold Bean, Binarupa Aksara, 1995 : 1. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaan, keinginan dan gagasannya tanpa mencela atau membuatnya malu 2. Hormatilah cara anak mengekspresikan kreatifitasnya dengan memberikan pengakuan dan pujian terhadap proses kreatif yang dilakukannya 3. Ciptakanlah lingkungan rumah yang kaya akan peluang mengekpresikan diri dengan menyediakan sumberdaya seperti mainan, buku, benda bekas, ruang dan waktu untuk kreatifitas 4. Tanyakan dahulu pendapat atau penilaian anak terhadap hasil karyanya sebelum orang di sekitarnya memberikan penilaian 5. Akui dan hargai hasil karya anak dengan membingkainya, menempel hasil karyanya dan memujinya 6. Hindarkan tindakan membanding-bandingkan anak dengan temannya, atau dengan kakak atau adiknya 7. Biarkan anak bermain dengan gembira, karena bermain adalah wujud kreatifitas bagi anak. Pada waktu bermain, anak akan merasa gembira dan pada saat itulah kreatifitas akan mengalir deras Namun perlu diingat, bila hal tersebut diatas dilakukan sebaliknya, tentunya hal itu akan membunuh kreatifitas anak. Dan ini kebanyakan dilakukan oleh orang dewasa di sekitar anak. 
(BU NENCY)

SISWA SD Juara Jakpus SERANG MONAS



Assalamu`alaikum
sobat pejuang...SERANG>>>>SERANG>>>>SERANG MONAS.............
Alhamdulillah kemarin Senin 8 Oktober 2012 kami siswa-siswi beserta guru dan sebagian orang tua siswa mendatangi Monumen Nasional atau yang lebih dikenal Monas. Pagi-pagi kami sudah berada di tengah-tengah lapangan Monas dalam rangka memeriahkan Pameran Alutsista Peringatan HUT TNI ke 60....LUARRRR BIASAAAAAAAAAA kami disambut dengan ramah oleh beberapa TNI yang memberikan wejangan menjadi tentara keppada siswa-siswi yang bercita-cita menjadi tentara..
Macam-macam perlengkapan tempur dapat kami lihat disana...seru...menyenangkan...mengharukan ( ada orangtua siswa yang mau melahirkan setelah berkeliling Monas ...hehehe si dede bayi mau liat peralatan tempur tentara RI juga kali ya?????)
Kami berpose di kendaraan atau senapan panjang buatan negara Indonesia...seruuuuuuuuuuuuuu......banyak pelajaran mengesankan yang dapat kami terima disana......kamilah guru-guru yang akan mewujudkan cita-cita kalian nak...SEMANGATTTTTTTTTTTTT...( udah dulu ya ) 
(BU LAILA) 


Jumat, 28 September 2012

Guru-guru kecilku.....di SD Juara JakPus


Aku seorang guru. Tugas utamaku adalah mendidik dan mengajar. Namun bila kurenungkan kembali, sesungguhnya akulah yang banyak belajar dari mereka, murid-muridku. Dari mereka, aku belajar untuk menjadi seorang ibu sejati (karena memang aku belum menjadi seorang ibu). Seorang ibu sejati itu selalu memberi yang terbaik untuk anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan apapun. Setulus hati memberikan kasih sayang bagaimanapun perilaku anak-anaknya. Dari mereka, aku belajar akan arti kesabaran. Sabar dalam menghadapi tingkah polah mereka yang terkadang kelewatan. Belajar untuk lebih bijaksana dalam menyikapi kesalahan-kesalahan yang mereka buat. Belajar untuk bersikap adil, tidak membeda-bedakan antara yang pandai dan yang kurang atau belum pandai. Dari mereka, aku belajar untuk lebih banyak bersyukur karena masa kecilku jauh lebih beruntung dari mereka. Di usia sekecil mereka, ada yang sudah tidak mempunyai ayah atau ibu. Ada yang perekonomian keluarganya begitu memprihatinkan sehingga tidak bisa memberikan gizi yang baik. Ada yang kurang mendapat perhatian karena ibunya harus ikut sibuk mencari nafkah. Ada yang harus ikut membantu orangtuanya mencari nafkah. Ya…….mereka adalah ladang amalku. Terimakasih guru-guru kecilku. Kebahagiaanku adalah saat melihat senyum dan prestasi kalian. Doaku semoga kelak kalian bisa menjadi orang-orang yang sukses. Amin. 

Ani Priyaningsih,

We are their expectation



The warriors of Alloh .. Don’t ever say tired till the expiry. We are here is not caused by coincidentally, but we were chosen by Alloh for being ambassador in this world to care for poor people. Being proud my brothers and sisters, no all people can do what we do now, not many people have sense of caring each other and just few who have sensitiveness whit this situation currently.
Show to others that we are different. We can’t be happy while other persons are sorrow, we can’t be laugh while there are still many people crying because economic problem and we can be quite while many people need our aid. These neither being hero nor being famous, but we are working for humanity project. We are struggling for some people life, preventing from lowered of self esteem, and developing people ability for stand alone. We are warrior of civilization, of course we do not want only being supporter or audience, so being agent of change is best choice. May Alloh bless and also guide us to stay in His way in faithful. 

  Ade Pratama,

SD JUARA JAKARTA PUSAT MEMENANGKAN LOMBA

SD JUARA JAKARTA PUSAT MEMENANGKAN LOMBA

SD JUARA JAKARTA PUSAT MENGUKIR 2 PRESTASI

SD JUARA JAKARTA PUSAT MENGUKIR 2 PRESTASI

SD JUARA JAKARTA PUSAT ON AIR DI RADIO D FM

SD JUARA JAKARTA PUSAT ON AIR DI RADIO D FM


Judul : Profesor Al Kindi masak gulali
Oleh : Laila, S.Pd, Guru SD Juara Jakarta Pusat
Hari Jum`at yang cerah…..,
Siswa-siswi kelas V Al Kindi SD Juara JakPus membuat eksperimen Sains…
Materi yang diajarkan adalah tentang perubahan sifat benda.Lilin, korek api, kertas putih, gula, gelas, sendok, air panas, kapur merupakan bahan dan peralatan yang harus disiapkan oleh walikelas Bu Laila, S.Pd. dan siswa.
Bau kertas terbakar, perubahan warna dan bau, perubahan bentuk, air tawar menjadi manis, benar-benar telah membuat antusias siswa-siswi kelas V ini untuk menjadi Profesor Al Kindi…
Alhamdulillah semua dapat menyimpulkan hasil eksperimen tersebut dengan diberikannya kertas ulangan……HOREEEEEE!!!!!!!
Sang Juara yang berjumlah 10 siswa ini meminta izin untuk memasak gulali dengan mengunakan sendok sebagai wadah memasaknya…..gulali telah matang….siap disajikan dengan menggunakan stik eskrim….manis manis….

Open House, SD Juara Gratis Adakan Gebyar Pentas Seni - myzone.okezone.com

Open House, SD Juara Gratis Adakan Gebyar Pentas Seni - myzone.okezone.com

Kamis, 26 Juli 2012

Sekolah Gratis Untuk Sang Juara

Bermodalkan sumbangan, Rumah Zakat mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak miskin dan yatim piatu. Memiliki 100-an siswa dan di antaranya berprestasi.
Siswa mengikuti pelajaran di SD Juara di Jalan Balikpapan

Sekilas bangunan bercat putih ini tampak seperti tempat tinggal. Tak ada ruang kelas, yang ada hanya beberapa kamar biasa. Bangunan berlantai dua yang terletak di Jl. Balikpapan I, No 39 A kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat itu baru diketahui merupakan sekolah dari sebuah papan nama yang bertuliskan ‘Sekolah Juara’ dan spanduk selamat datang di ‘Sekolah Dasar Juara’ yang terpasang di depan bangunan. Ketika Prioritas bertandang ke sekolah ini Selasa pekan lalu, suasana lengang. Hanya ada sejumlah orang yang tengah sibuk mengisi rapor siswa.
“Hari ini sekolah memang diliburkan,” ujar Kepala Sekolah SD Juara Endang, 32 tahun. Dia mengatakan, SD Juara sekarang memiliki 104 siswa. Sembilan di antaranya lulus tahun ini. Berbeda dengan sekolah lain, SD Juara tak menarik biaya sepeser pun dari siswa. Selain itu, SD ini juga memberikan perlengkapan sekolah mulai dari buku, seragam, tas hingga sepatu. “Kadang mereka tak bisa sekolah karena faktor itu. Biarpun sekolah negeri gratis,” ujar Endang. Agar tak ada alasan untuk tidak sekolah, SD Juara juga membekali siswanya uang transport. Siswa juga diberi makanan sehat secara berkala.
Tak sulit masuk SD Juara. Syaratnya, siswa dari keluarga miskin dan mau belajar. Syarat lainnya, siswa dan orang tuanya menetap. “Ada pengalaman, yang tinggal di bawah jembatan tergusur lalu pindah. Ada juga siswa yang tinggal di gerobak, anaknya bagus, rajin, semangat, eh tibatiba menghilang. Katanya dikejar petugas trantib (ketrentaman dan ketertiban),” ungkap lulusan Universitas Islam Negeri Jakarta ini. Guna mengetahui apakah siswa yang mendaftar benar-benar miskin, sekolah akan mengecek langsung.
Kendati siswanya dari kalangan miskin, namun sekolah ini tak kalah dengan SD lain. Deretan prestasi pernah diraih muridnya. “Pada 2011 juara satu tenis meja tingkat Jakarta Pusat. Juara dua cerdas cermat di kecamatan Gambir, juara dua baca puisi di Universitas Indonesia dan juara harapan 1 lomba menulis surat untuk presiden,” papar Endang. Menurut Endang, deretan prestasi itu diraih berkat model pendidikan yang dikembangkan sekolah, yakni model multiple intelegences. “Dalam mengajar guru harus menganggap tidak ada anak yang bodoh. Semua anak cerdas, tinggal bagaimana guru menggunakan strategi mengasah kecerdasan mereka,” ungkap Endang.
Walaupun kurikulumnya mengacu ke dinas pendidikan, tapi SD Juara bukan sekolah pemerintah. Sekolah ini didirikan sebagai bagian dari program Rumah Zakat. Pemimpin Rumah Zakat Nur Efendi, 30 tahun, mengatakan sebelumnya mereka memberikan beasiswa kepada ribuan siswa tak mampu. Tapi hasilnya kurang maksimal. Karena itu, Rumah Zakat akhirnya membuat sekolah yang dikelola sendiri.
SD Juara pertama kali dibuat pada 2008 di Bandung. Belakangan berkembang hingga total jumlahnya sekarang menjadi 11 SD dan 2 Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Tersebar di Jawa Barat, Jakarta dan Pekan Baru, sekolah ini menampung 6 ribu murid dan sudah meluluskan sekitar dua ribu orang. Nama juara sengaja dipilih untuk merangsang rasa optimis murid. Untuk operasional, tiap tahun Rumah Zakat mengeluarkan dana 1,5 hingga 2 miliar rupiah. “Semuanya ditopang dari zakat yang dikumpulkan dan sumbangan donator,” tutur Nur Efendi.
Ibu dua orang siswa, Bunga Ayu, 30 tahun, mengaku terbantu dengan keberadaan SD Juara. Dua anaknya menimba ilmu di sekolah ini tanpa biaya sepeserpun. “SD Juara tak asal mendidik siswanya. Gurunya banyak plus-plusnya,” ujar Bunga yang tinggal bersama anak-anaknya di rumah kontrakan berdinding triplek yang sudah tampak reyot dan sempit.
Seperti sang ibu, Nurul Fatiah, 10 tahun, mengaku senang belajar di SD Juara. Siswa kelas IV ini mengaku betah di sekolah karena guru yang mengajar baik dan menyenangkan. “Diajak outing class, misalnya ke ATM,” ujar Nurul. Hal yang sama disampaikan Zaki, adiknya. “Senang. Temannya pada baik, gurunya baik,” ujar siswa yang baru naik kelas III ini

(-) http://www.prioritasnews.com/2012/06/26/sekolah-gratis-untuk-sang-juara/

wisuda 2011-2012


Senin, 23 Juli 2012

wisuda angkatan I






WISUDA ANGKATAN I SD JUARA JAKARTA PUSAT 2011/2012

Nama wisuda siswa/i SD JUARA JAKARTA PUSAT (kiri-kanan) :
1.Yazman Yazid
2. Mar'atussyahidah
3. Dennisa Az Zahra Kirana
4. Luthfi Yanti
5. Laila Nur Ratna Komala
6. Reika Ananda
7. Wafa' Az Zahro
8. Aminah
9. Zia Ul Haq

Kegiatan berlangsung di Bandung pada tanggal 20 Juni 2012.
SD JUARA yang ikut terlibat : SD JUARA BANDUNG, SD JUARA CIMAHI, dan SD JUARA JAKARTA PUSAT. Di hadiri oleh pimpinan Rumah Zakat, Indonesia Juara, dan istri Gubernur Jawa Barat - Ibu Netty Heryawan -

Rabu, 18 Juli 2012

GURU-GURU


GURU-GURU SD JUARA JAKARTA PUSAT

ATAS (KIRI - KANAN)

RAHMAN SALEH -KURIKULUM-, RIYADH -TU-, ENDANG -KEPSEK-, ADE PRATAMA -ENGLISH-, M.SOLAHUDIN-BK-, YUDI HINDARSYAH- GURU KELAS-, dan SRI HARTO-KESISWAAN-

BAWAH (KIRI-KANAN)

NENCY A -GURU KELAS-, ANI P -GURU KELAS-, LAILA-GURU KELAS-, MULYANI J-GURU KELAS-, dan ELTRIA-GURU KELAS.