Kreatifitas Anak – Terkadang para orang tua kesal atau jengkel
melihat anaknya nakal atau agak susah diatur. Kertas yang disobek-sobek,
tembok yang dicoret-coret, mainan yang berhamburan disana-sini dan
lain-lain seringkali membuat orang tua kesal sehingga akhirnya anak
dimarahi.
Sebetulnya, di dunia pendidikan tidak ada istilah anak nakal, yang ada
adalah anak kreatif. Kreatifitas tidak hanya bakat dalam bidang seni
atau musik, akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap
bidang. Kreatifitas bukan bergantung pada IQ. Anak yang kreatif memiliki
taraf kecerdasan tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka tinggi
dalam tes IQ, terutama yang mengukur kemampuan akademis. Kreatifitas
Anak merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dan dilakukan
sejak dini.
Dr. E. Paul Torrance, professor ilmu pendidikan di Universitas
Minnesota, mengatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam
menemukan cara untuk meningkatkan kreatifitas anak, kemampuan ini perlu
dirangsang dan diberi pengarahan sejak bayi. Menurutnya, kreatifitas
anak mulai meningkat pada usia 3 tahun, mencapai puncaknya usia 4-4 1/2
tahun lalu menurun pada usia 5 tahun ketika anak masuk sekolah, hal ini
mungkin karena tekanan guru dan teman yang menuntut dia agar
menyesuaikan diri.
Berikut beberapa cara menumbuhkan kretifitas anak yang dikutip dari buku
“Cara Mengembangkan Kreatifitas Anak” oleh Reynold Bean, Binarupa
Aksara, 1995 :
1. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaan, keinginan dan
gagasannya tanpa mencela atau membuatnya malu
2. Hormatilah cara anak mengekspresikan kreatifitasnya dengan memberikan
pengakuan dan pujian terhadap proses kreatif yang dilakukannya
3. Ciptakanlah lingkungan rumah yang kaya akan peluang mengekpresikan
diri dengan menyediakan sumberdaya seperti mainan, buku, benda bekas,
ruang dan waktu untuk kreatifitas
4. Tanyakan dahulu pendapat atau penilaian anak terhadap hasil karyanya
sebelum orang di sekitarnya memberikan penilaian
5. Akui dan hargai hasil karya anak dengan membingkainya, menempel hasil
karyanya dan memujinya
6. Hindarkan tindakan membanding-bandingkan anak dengan temannya, atau
dengan kakak atau adiknya
7. Biarkan anak bermain dengan gembira, karena bermain adalah wujud
kreatifitas bagi anak. Pada waktu bermain, anak akan merasa gembira dan
pada saat itulah kreatifitas akan mengalir deras
Namun perlu diingat, bila hal tersebut diatas dilakukan sebaliknya,
tentunya hal itu akan membunuh kreatifitas anak. Dan ini kebanyakan
dilakukan oleh orang dewasa di sekitar anak.
(BU NENCY)Selasa, 09 Oktober 2012
SISWA SD Juara Jakpus SERANG MONAS
Langganan:
Postingan (Atom)