Selasa, 09 Oktober 2012

Menumbuhkan Kreativitas Anak



Kreatifitas Anak – Terkadang para orang tua kesal atau jengkel melihat anaknya nakal atau agak susah diatur. Kertas yang disobek-sobek, tembok yang dicoret-coret, mainan yang berhamburan disana-sini dan lain-lain seringkali membuat orang tua kesal sehingga akhirnya anak dimarahi. Sebetulnya, di dunia pendidikan tidak ada istilah anak nakal, yang ada adalah anak kreatif. Kreatifitas tidak hanya bakat dalam bidang seni atau musik, akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap bidang. Kreatifitas bukan bergantung pada IQ. Anak yang kreatif memiliki taraf kecerdasan tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka tinggi dalam tes IQ, terutama yang mengukur kemampuan akademis. Kreatifitas Anak merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dan dilakukan sejak dini. Dr. E. Paul Torrance, professor ilmu pendidikan di Universitas Minnesota, mengatakan bahwa peran orang tua sangat penting dalam menemukan cara untuk meningkatkan kreatifitas anak, kemampuan ini perlu dirangsang dan diberi pengarahan sejak bayi. Menurutnya, kreatifitas anak mulai meningkat pada usia 3 tahun, mencapai puncaknya usia 4-4 1/2 tahun lalu menurun pada usia 5 tahun ketika anak masuk sekolah, hal ini mungkin karena tekanan guru dan teman yang menuntut dia agar menyesuaikan diri. Berikut beberapa cara menumbuhkan kretifitas anak yang dikutip dari buku “Cara Mengembangkan Kreatifitas Anak” oleh Reynold Bean, Binarupa Aksara, 1995 : 1. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaan, keinginan dan gagasannya tanpa mencela atau membuatnya malu 2. Hormatilah cara anak mengekspresikan kreatifitasnya dengan memberikan pengakuan dan pujian terhadap proses kreatif yang dilakukannya 3. Ciptakanlah lingkungan rumah yang kaya akan peluang mengekpresikan diri dengan menyediakan sumberdaya seperti mainan, buku, benda bekas, ruang dan waktu untuk kreatifitas 4. Tanyakan dahulu pendapat atau penilaian anak terhadap hasil karyanya sebelum orang di sekitarnya memberikan penilaian 5. Akui dan hargai hasil karya anak dengan membingkainya, menempel hasil karyanya dan memujinya 6. Hindarkan tindakan membanding-bandingkan anak dengan temannya, atau dengan kakak atau adiknya 7. Biarkan anak bermain dengan gembira, karena bermain adalah wujud kreatifitas bagi anak. Pada waktu bermain, anak akan merasa gembira dan pada saat itulah kreatifitas akan mengalir deras Namun perlu diingat, bila hal tersebut diatas dilakukan sebaliknya, tentunya hal itu akan membunuh kreatifitas anak. Dan ini kebanyakan dilakukan oleh orang dewasa di sekitar anak. 
(BU NENCY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar