oleh Bu Nency Apiyanti
Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai, namanya
Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung jawab, tetapi dia
mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak mempunyai harapan apapun
terhadap hidupnya, dia melihat dunia ini dengan pandangan tanpa harapan
sama sekali.
Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun bos
mereka, semuanya pulang lebih awal dengan cepat sekali. Yang tidak
sengaja terjadi adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es yang
belum sempat dibetulkan. Nick berteriak, memukul pintu dengan keras,
semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun bosnya, maka
tidak ada yang mendengarnya.
Tangannya sudah merah kebengkak-bengkakan memukul pintu mobil itu,
suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap tidak ada
orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di dalam sambil
menghelakan nafas yang panjang. Semakin dia berpikir semakin dia merasa
takut, dalam hatinya dia berpikir: Dalam mobil pengangkut es suhunya
pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak segera keluar dari situ, pasti
akan mati kedinginan. Dia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari
secarik kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya.
Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. Mereka membuka
pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat terkejut menemukan John
yang terbaring di dalam. Mereka segera mengantarkan John untuk ditolong,
tetapi dia sudah tidak bernyawa lagi.
Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk
menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar itu
juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan adalah suhu
dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah mati
"kedinginan"!!
John bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia mati
dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya sebuah
hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?
Percaya dalam diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang yang
mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa begitu saja,
dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan hidupnya yang
jalan kurang lancar.
Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering langsung
memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan suatu hal, sehingga
kita kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi sukses? Kehilangan
banyak kesempatan untuk belajar mandiri? Untuk jadi lebih mengerti
kehidupan ini?
Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-faktor dari luar,
melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha sudah dikalahkan oleh diri
kita sendiri, biarpun ada banyak bantuan yang tertuju pada dirimu tetap
tidak akan membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar